Mengenal Swiss Cheese Model untuk Mencegah Kecelakaan Kerja

Terbit pada 19 Februari 2025 oleh Dwi Kurniawan 4 min

enter image description hereHai, Sobat Safety! Kalian tahu nggak sih, kalau mencegah kecelakaan kerja itu bisa diibaratkan seperti menyusun lapisan-lapisan keju Swiss? Mungkin terdengar aneh, ya, tapi ini adalah konsep yang penting banget dalam dunia K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Konsep ini dikenal dengan nama Swiss Cheese Model. Yuk, kita cari tahu lebih lanjut tentang model unik ini!


Apa Itu Swiss Cheese Model?

Swiss Cheese Model adalah model yang digunakan untuk menganalisis dan mencegah terjadinya kecelakaan, terutama kecelakaan yang kompleks dan melibatkan banyak faktor. Model ini dikembangkan oleh James Reason, seorang psikolog kognitif dari University of Manchester, pada tahun 1990.

Model ini mengibaratkan sistem pertahanan dalam suatu organisasi (misalnya, perusahaan) sebagai lapisan-lapisan keju Swiss. Setiap lapisan keju memiliki lubang-lubang, yang mewakili kelemahan atau kegagalan dalam sistem pertahanan tersebut. Lubang-lubang ini bisa berupa:

  • Kesalahan manusia (human error)
  • Kegagalan teknis (technical failure)
  • Prosedur yang buruk (poor procedures)
  • Pelatihan yang kurang (inadequate training)
  • Kurangnya pengawasan (lack of supervision)
  • Komunikasi yang buruk (poor communication)
  • Dan lain-lain

Normalnya, lubang-lubang pada setiap lapisan keju ini nggak sejajar, sehingga bahaya (hazard) nggak bisa menembus semua lapisan dan menyebabkan kecelakaan. Tapi, dalam kondisi tertentu, lubang-lubang ini bisa sejajar, sehingga bahaya bisa menembus semua lapisan dan boom! Terjadilah kecelakaan.


Lapisan-Lapisan Pertahanan dalam Swiss Cheese Model

James Reason mengidentifikasi beberapa lapisan pertahanan dalam sistem, yang bisa dianalogikan dengan lapisan-lapisan keju Swiss:

Kebijakan dan Prosedur

Ini adalah lapisan paling atas, yang berisi aturan, pedoman, dan standar yang ditetapkan oleh perusahaan untuk mencegah kecelakaan.

Pengawasan dan Supervisi

Ini adalah lapisan yang memastikan bahwa kebijakan dan prosedur dijalankan dengan benar.

Pelatihan dan Kompetensi

Ini adalah lapisan yang memastikan bahwa pekerja memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk melakukan pekerjaan mereka dengan aman.

Peralatan dan Teknologi

Ini adalah lapisan yang menyediakan alat dan teknologi yang aman dan handal untuk digunakan oleh pekerja.

Faktor Manusia

Ini adalah lapisan yang berkaitan dengan perilaku dan tindakan pekerja.


Bagaimana Swiss Cheese Model Membantu Mencegah Kecelakaan?

Swiss Cheese Model membantu kita memahami bahwa kecelakaan itu nggak terjadi begitu saja, melainkan akibat dari serangkaian kegagalan dalam sistem pertahanan. Dengan memahami ini, kita bisa mengambil langkah-langkah untuk memperkuat sistem pertahanan kita, yaitu dengan:

Mengurangi Jumlah Lubang

  • Meningkatkan kualitas kebijakan dan prosedur.
  • Memperbaiki desain peralatan dan teknologi.
  • Memberikan pelatihan yang lebih baik kepada pekerja.
  • Meningkatkan pengawasan dan supervisi.

Membuat Lubang Lebih Kecil

  • Menerapkan hierarki pengendalian risiko untuk mengurangi risiko bahaya.
  • Meningkatkan kesadaran pekerja tentang K3.
  • Mendorong budaya K3 yang positif di tempat kerja.

Membuat Lapisan Lebih Banyak

  • Menambahkan lapisan pertahanan baru, misalnya dengan menerapkan sistem manajemen K3 yang komprehensif (SMK3 atau ISO 45001).
  • Menerapkan sistem pelaporan near miss untuk mengidentifikasi potensi bahaya sebelum terjadi kecelakaan.

Contoh Penerapan Swiss Cheese Model dalam Kehidupan Sehari-hari

Konsep Swiss Cheese Model ini nggak cuma berlaku di dunia industri, lho. Kita juga bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam berkendara:

Lapisan 1 (Kebijakan)

Ada aturan lalu lintas yang harus dipatuhi.

Lapisan 2 (Pengawasan)

Ada polisi lalu lintas yang mengawasi.

Lapisan 3 (Pelatihan)

Ada kursus mengemudi dan ujian SIM.

Lapisan 4 (Peralatan)

Ada rem, lampu, sabuk pengaman, dan fitur keselamatan lainnya di kendaraan.

Lapisan 5 (Faktor Manusia)

Pengemudi harus fokus, nggak mengantuk, nggak mabuk, dan nggak main HP saat berkendara.

Jika salah satu lapisan ini gagal (misalnya, pengemudi mengantuk), maka risiko kecelakaan akan meningkat. Tapi, selama lapisan-lapisan lainnya berfungsi dengan baik, kecelakaan mungkin masih bisa dicegah.


Kesimpulan

Swiss Cheese Model adalah model yang sangat berguna untuk memahami dan mencegah terjadinya kecelakaan. Dengan memahami konsep ini, kita bisa memperkuat sistem pertahanan kita dan menciptakan lingkungan kerja (dan kehidupan) yang lebih aman.


Yuk, Diskusi!

Apakah kamu pernah melihat penerapan Swiss Cheese Model di tempat kerjamu? Atau mungkin kamu punya contoh lain penerapan model ini dalam kehidupan sehari-hari? Yuk, share di kolom komentar! Jangan lupa juga untuk bagikan artikel ini ke teman-temanmu, ya. Siapa tahu, mereka juga tertarik untuk belajar tentang Swiss Cheese Model ini. Berikan reaksi jika artikel ini menambah wawasanmu!


Referensi:

  • Reason, J. (1990). Human error. Cambridge University Press.
  • Reason, J. (1997). Managing the risks of organizational accidents. Ashgate.