Pengawas Operasional Pertama (POP): Garda Terdepan Keselamatan di Pertambangan
Terbit pada 20 Februari 2025 oleh Dwi Kurniawan — 4 min
Hai, Sobat Tambang! Kali ini, kita akan bahas lebih dalam tentang salah satu jabatan penting di dunia pertambangan, yaitu Pengawas Operasional Pertama, atau yang biasa kita sebut POP. POP ini adalah ujung tombak K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di lapangan, lho! Mereka yang memastikan bahwa para pekerja tambang bisa bekerja dengan aman dan selamat. Yuk, kita kupas tuntas tentang peran, tanggung jawab, kompetensi, dan tantangan yang dihadapi oleh seorang POP!
Apa Itu Pengawas Operasional Pertama (POP)?
POP adalah jabatan pengawas operasional tingkat pertama di perusahaan pertambangan. POP bertanggung jawab langsung kepada Kepala Teknik Tambang (KTT) atau Project Manager (dalam beberapa struktur organisasi). POP bertugas mengawasi dan memastikan keselamatan para pekerja frontline (pekerja yang langsung berhubungan dengan operasi penambangan) dan jalannya operasional di area yang menjadi tanggung jawabnya.
Peran dan Tanggung Jawab POP
Secara umum, peran dan tanggung jawab POP meliputi:
Melaksanakan Inspeksi, Pemeriksaan, dan Pengujian:
POP harus secara rutin melakukan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian terhadap peralatan, tempat kerja, dan lingkungan kerja untuk memastikan semuanya dalam kondisi aman. Ini termasuk memeriksa kondisi alat berat, jalan tambang, lereng tambang, instalasi listrik, dan lain-lain.
Memastikan Kepatuhan terhadap Peraturan K3
POP harus memastikan bahwa semua pekerja di bawah pengawasannya mematuhi semua peraturan K3 yang berlaku, termasuk Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 dan peraturan-peraturan turunannya. POP harus menegur atau memberikan sanksi kepada pekerja yang melanggar peraturan K3.
Melakukan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko
POP harus mampu mengidentifikasi jenis-jenis bahaya di tempat kerja dan menilai risiko yang ditimbulkannya. POP harus menerapkan hierarki pengendalian risiko untuk mengurangi atau menghilangkan risiko tersebut.
Memberikan Pengarahan dan Pelatihan K3
POP harus memberikan pengarahan dan pelatihan K3 kepada para pekerja di bawah pengawasannya. Ini termasuk memberikan safety talk, toolbox meeting, dan pelatihan-pelatihan K3 lainnya.
Melaporkan dan Menganalisis Near Miss dan Kecelakaan Kerja
POP harus melaporkan setiap kejadian near miss (hampir celaka) dan kecelakaan kerja yang terjadi di area tanggung jawabnya.POP harus ikut serta dalam investigasi kecelakaan kerja untuk mencari tahu akar masalahnya dan mencegah kejadian serupa terulang lagi.
Memastikan Peralatan dan Perlengkapan K3 Tersedia dan Digunakan
POP harus memastikan bahwa semua peralatan dan perlengkapan K3, seperti APD (Alat Pelindung Diri), rambu-rambu K3, dan alat pemadam api, tersedia dan digunakan dengan benar oleh pekerja.
Membuat Laporan
POP harus membuat laporan rutin tentang pelaksanaan K3 di area tanggung jawabnya. Laporan ini disampaikan kepada KTT atau Project Manager.
Kompetensi yang Harus Dimiliki POP
Untuk bisa menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, seorang POP harus memiliki kompetensi-kompetensi berikut:
Kompetensi Teknis
- Memahami proses penambangan dan peralatan yang digunakan.
- Memahami peraturan perundang-undangan K3 pertambangan.
- Mampu mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko.
- Mampu melakukan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian.
- Mampu melakukan investigasi kecelakaan.
Kompetensi Manajerial
- Mampu memimpin dan mengawasi bawahan.
- Mampu berkomunikasi secara efektif.
- Mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
- Mampu memecahkan masalah.
- Mampu memberikan motivasi
Kompetensi Sosial
- Mampu bekerja sama dalam tim.
- Mampu berinteraksi dengan baik dengan pekerja dari berbagai latar belakang.
Tantangan yang Dihadapi POP
Menjadi seorang POP itu nggak mudah, lho! Ada banyak tantangan yang harus dihadapi, antara lain:
Tekanan Produksi
Seringkali, POP harus menghadapi tekanan dari manajemen untuk mencapai target produksi, yang bisa saja mengorbankan aspek keselamatan.
Kurangnya Kesadaran K3
Masih banyak pekerja tambang yang kurang sadar akan pentingnya K3, sehingga sulit untuk diajak bekerja sama dalam menerapkan standar keselamatan.
Kondisi Kerja yang Berat
Pekerjaan di tambang seringkali berat, melelahkan, dan berbahaya, sehingga membutuhkan stamina fisik dan mental yang kuat.
Perubahan Teknologi
Teknologi di dunia pertambangan terus berkembang, sehingga POP harus terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Kesimpulan
POP adalah garda terdepan dalam menjaga keselamatan di pertambangan. Mereka memikul tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa para pekerja tambang bisa bekerja dengan aman dan selamat. Untuk menjadi POP yang kompeten, dibutuhkan kombinasi antara pengetahuan teknis, keterampilan manajerial, dan sikap yang peduli terhadap keselamatan.
Yuk, Diskusi!
Apakah kamu pernah berinteraksi dengan POP di tempat kerjamu? Bagaimana pengalamanmu? Yuk, share di kolom komentar! Jangan lupa juga untuk bagikan artikel ini ke teman-temanmu, ya. Siapa tahu, mereka juga tertarik untuk belajar tentang dunia pertambangan. Berikan reaksi jika artikel ini bermanfaat buatmu!