SMK3 vs. OHSAS 18001/ISO 45001: Apa Bedanya? Jangan Sampai Salah Kaprah!
Terbit pada 15 Februari 2025 oleh Dwi Kurniawan — 4 min
Hai, Sobat Safety! Balik lagi sama topik seputar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), nih. Kali ini, kita mau bahas tentang perbedaan antara SMK3, OHSAS 18001, dan ISO 45001. Mungkin sebagian dari kita masih ada yang bingung, "Apa sih bedanya? Kok, kayaknya sama-sama tentang K3?" Nah, biar nggak salah kaprah, yuk kita bahas satu per satu!
SMK3: Sistem Manajemen K3 Nasional
SMK3 adalah singkatan dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. SMK3 ini adalah standar K3 nasional yang wajib diterapkan di Indonesia. Jadi, SMK3 ini ibarat "aturan main" K3 yang berlaku di negara kita. Kalau kamu ingin tahu lebih dalam tentang pengertian K3 secara umum, saya pernah menulis artikelnya, lho!
Dasar hukum SMK3 adalah Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dalam PP ini, dijelaskan bahwa SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
OHSAS 18001: Standar K3 Internasional yang Sudah Pensiun
OHSAS 18001 adalah singkatan dari Occupational Health and Safety Assessment Series. OHSAS 18001 ini adalah standar internasional untuk Sistem Manajemen K3 yang diterbitkan oleh British Standards Institution (BSI). Jadi, OHSAS 18001 ini ibarat "aturan main" K3 yang diakui secara global.
Tapi, perlu diingat, OHSAS 18001 ini sudah "pensiun", lho! Standar ini sudah digantikan oleh ISO 45001 sejak tahun 2018.
ISO 45001: Standar K3 Internasional Terbaru
ISO 45001 adalah standar internasional terbaru untuk Sistem Manajemen K3 yang diterbitkan oleh International Organization for Standardization (ISO). ISO 45001 ini menggantikan OHSAS 18001, dan menjadi standar K3 yang paling up-to-date saat ini.
ISO 45001 ini lebih fokus pada pendekatan berbasis risiko, kepemimpinan, partisipasi pekerja, dan integrasi dengan sistem manajemen lainnya. Jadi, ISO 45001 ini lebih komprehensif dan advanced dibandingkan OHSAS 18001.
Perbedaan Utama SMK3, OHSAS 18001, dan ISO 45001
Nah, biar lebih jelas, kita rangkum perbedaan utama antara SMK3, OHSAS 18001, dan ISO 45001 dalam tabel berikut:
Fitur | SMK3 | OHSAS 18001 (Sudah Tidak Berlaku) | ISO 45001 |
---|---|---|---|
Status | Standar Nasional Indonesia (Wajib) | Standar Internasional (Tidak Berlaku) | Standar Internasional (Sukarela) |
Dasar Hukum | PP No. 50 Tahun 2012 | Tidak Ada | Tidak Ada |
Penerbit | Pemerintah Indonesia | British Standards Institution (BSI) | International Organization for Standardization (ISO) |
Fokus Utama | Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan | Pengendalian risiko K3 | Pendekatan berbasis risiko, kepemimpinan, partisipasi pekerja, dan integrasi sistem |
Penerapan | Wajib bagi perusahaan tertentu di Indonesia | Sukarela | Sukarela |
Sertifikasi | Lembaga Sertifikasi yang ditunjuk Pemerintah | Lembaga Sertifikasi Terakreditasi | Lembaga Sertifikasi Terakreditasi |
Jadi, Mana yang Lebih Baik?
"Terus, kalau gitu, mending pilih SMK3 atau ISO 45001, dong?" Nah, jawabannya tergantung kebutuhan dan tujuan perusahaan. Karena di Indonesia, kita juga punya Undang-Undang K3 yang menjadi payung hukum. Kamu bisa baca lebih detail di artikel saya sebelumnya.
SMK3
Wajib diterapkan bagi perusahaan tertentu di Indonesia (perusahaan dengan >100 pekerja atau berpotensi bahaya tinggi). Jika perusahaan Anda termasuk dalam kategori ini, maka SMK3 adalah keharusan.
ISO 45001
Bersifat sukarela, tetapi sangat direkomendasikan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan sistem manajemen K3 mereka ke level internasional, memperluas pasar ekspor, atau meningkatkan citra perusahaan.
Banyak perusahaan yang menerapkan keduanya, lho! SMK3 untuk memenuhi kewajiban hukum, dan ISO 45001 untuk meningkatkan standar K3 secara berkelanjutan.
Kesimpulan
SMK3, OHSAS 18001 (yang sudah digantikan ISO 45001), dan ISO 45001 adalah standar-standar Sistem Manajemen K3 yang memiliki perbedaan dalam hal status, dasar hukum, penerbit, fokus utama, penerapan, dan sertifikasi. Pemilihan standar yang tepat tergantung pada kebutuhan dan tujuan perusahaan. Buat kamu yang ingin tahu lebih banyak tentang topik K3, bisa cek artikel-artikel lain di blog ini ya.
Yuk, Diskusi!
Bagaimana menurutmu? Apakah perusahaan tempatmu bekerja sudah menerapkan SMK3 atau ISO 45001? Atau mungkin keduanya? Yuk, share pengalaman dan pendapatmu di kolom komentar! Jangan lupa juga untuk bagikan artikel ini ke teman-temanmu yang lain, ya. Siapa tahu, mereka juga butuh pencerahan tentang perbedaan standar-standar K3 ini. Berikan reaksi jika kamu merasa terbantu dengan artikel ini!
Referensi: