“The Coaching Habit”: 7 Pertanyaan Esensial untuk Memimpin Lebih Baik dan Berbicara Lebih Sedikit
Merasa menjadi 'pemadam kebakaran' utama di tim Anda? Berhenti memberikan jawaban; mulailah mengajukan pertanyaan yang lebih baik. Ini adalah toolkit Anda untuk beralih dari pemecah masalah menjadi pembangun manusia.
- Masalah Inti: Manajer terjebak menjadi 'Chief Problem Solver', menciptakan ketergantungan tim, menghabiskan waktu, dan secara tidak sengaja menghambat pertumbuhan anggota timnya.
- Solusi Strategis: Adopsi "The Coaching Habit". Kuasai 7 pertanyaan coaching yang kuat dari Michael Bungay Stanier untuk mengubah setiap interaksi dari 'memberi tahu' menjadi 'memberdayakan'.
- Hasil Akhir: Anda akan membangun tim yang lebih mandiri, resilien, dan mampu memecahkan masalahnya sendiri, sementara Anda mendapatkan kembali waktu untuk fokus pada hal-hal strategis.
Intro
Seorang anggota tim datang ke meja Anda dengan sebuah masalah. Naluri pertama Anda, sebagai seorang pemimpin yang cakap dan efisien, adalah langsung memberikan jawaban. "Oh, itu mudah. Coba lakukan X, lalu Y." Anda merasa efisien. Masalah selesai.
Namun setelah mereka pergi, sebuah kesadaran menghantam Anda. Anda baru saja 'mencuri' kesempatan belajar mereka. Anda memperkuat pesan bahwa "jika ada masalah, datanglah kepada saya untuk mendapatkan jawaban." Anda menjadi 'tukang perbaikan' yang sangat andal, tetapi Anda gagal menjadi 'pembangun manusia'.
Jebakan Menjadi "Pemberi Nasihat"
Sebagai seorang Executive Coach, saya melihat ini adalah jebakan paling umum bagi manajer yang cerdas dan peduli. Memberikan nasihat terasa produktif. Ia memuaskan ego kita dan menyelesaikan masalah dengan cepat. Namun, dalam jangka panjang, ia menciptakan tiga masalah besar:
- Tim Anda menjadi bergantung pada Anda.
- Anda menjadi bottleneck bagi kemajuan tim.
- Tim Anda tidak pernah benar-benar belajar untuk berpikir dan mengambil kepemilikan.
Untuk benar-benar 'scale' sebagai seorang pemimpin, seperti saat Anda [memimpin para manajer], Anda harus berhenti menjadi sumber jawaban dan mulai menjadi sumber pertanyaan hebat.
7 Pertanyaan yang Akan Mengubah Cara Anda Memimpin
Dalam bukunya yang fenomenal, "The Coaching Habit", Michael Bungay Stanier menyaring kebijaksanaan coaching menjadi tujuh pertanyaan esensial. Tujuannya sederhana: tetaplah penasaran sedikit lebih lama, dan bergegaslah memberi nasihat sedikit lebih lambat.
(Visual: Infografis 7 kartu pertanyaan, masing-masing dengan judul dan ikonnya.)
1. Pertanyaan Pembuka: "Apa yang ada di pikiranmu?"
- Mengapa ini berhasil: Ini adalah pertanyaan terbuka yang luas. Ia mengundang lawan bicara untuk langsung ke inti masalah yang paling penting bagi mereka, bukan yang Anda asumsikan penting.
2. Pertanyaan AWE: "Dan apa lagi?"
- Mengapa ini berhasil: Menurut Stanier, ini adalah pertanyaan coaching terbaik di dunia. Tiga kata ajaib ini melakukan banyak hal: ia memberi ruang, mendorong refleksi lebih dalam, dan seringkali mengungkap masalah yang sebenarnya, yang tersembunyi di balik masalah permukaan.
3. Pertanyaan Fokus: "Apa tantangan sebenarnya di sini untukmu?"
- Mengapa ini berhasil: Setelah mereka mengeluarkan beberapa hal dengan "Dan apa lagi?", pertanyaan ini memaksa mereka untuk memprioritaskan. Ini mengalihkan fokus dari drama eksternal ke tantangan internal yang bisa mereka kontrol.
4. Pertanyaan Fondasi: "Apa yang kamu inginkan?"
- Mengapa ini berhasil: Pertanyaan ini menggeser percakapan dari masalah di masa lalu ke hasil yang diinginkan di masa depan. Ini memaksa kejelasan tentang tujuan akhir.
5. Pertanyaan Malas: "Bagaimana saya bisa membantu?" (atau "Apa yang kamu inginkan dari saya?")
- Mengapa ini berhasil: Ini mencegah Anda untuk langsung mengambil alih masalah. Ini memaksa anggota tim Anda untuk membuat permintaan yang jelas dan spesifik, alih-alih hanya 'melempar' masalah ke Anda.
6. Pertanyaan Strategis: "Jika kamu mengatakan 'ya' untuk ini, apa yang kamu katakan 'tidak'?"
- Mengapa ini berhasil: Ini adalah pelajaran mini tentang biaya peluang dan prioritas. Ini mengajarkan tim Anda untuk berpikir tentang komitmen mereka secara lebih strategis.
7. Pertanyaan Pembelajaran: "Apa yang paling bermanfaat atau berharga untukmu dari percakapan ini?"
- Mengapa ini berhasil: Ini mengakhiri percakapan dengan fokus pada pembelajaran. Ini membuat mereka menginternalisasi wawasan yang mereka dapatkan dan meningkatkan kemungkinan mereka akan bertindak.
✅ Actionable Checklist: Mulai Kebiasaan Coaching Anda
- [ ] Dalam 1-on-1 Anda berikutnya, berkomitmen untuk bertanya "Dan apa lagi?" minimal dua kali.
- [ ] Saat seorang anggota tim datang dengan masalah, ganti respons pertama Anda dari "Coba..." menjadi "Apa tantangan sebenarnya di sini untukmu?".
- [ ] Tempel 7 pertanyaan ini di dekat monitor Anda.
- [ ] Pilih satu pertanyaan dan coba gunakan sepanjang hari.
Bukti Nyata: Transformasi Sebuah Percakapan
Lihat bagaimana 7 pertanyaan ini mengubah dinamika:
Manajer Lama (Pemberi Nasihat):
- Tim: "Saya kesulitan dengan Proyek X."
- Manajer: "Masalahnya apa? Oh, itu karena datanya tidak lengkap. Coba kamu hubungi tim Y, minta data Z, lalu proses lagi. Beres." (Percakapan selesai dalam 2 menit. Tim belajar bahwa manajer adalah pemecah masalah.)
Manajer Coach (Penanya):
- Tim: "Saya kesulitan dengan Proyek X."
- Manajer: "Oke. Apa yang ada di pikiranmu tentang itu?"
- Tim: "Datanya tidak lengkap, dan saya merasa terhambat."
- Manajer: "Dan apa lagi?"
- Tim: "Saya juga sedikit cemas karena deadline-nya besok dan saya belum pernah menangani data seperti ini sebelumnya."
- Manajer: "Aha. Jadi, apa tantangan sebenarnya di sini untukmu? Kekurangan data atau kecemasan karena ini hal baru?"
- Tim: "Hmm... mungkin lebih ke yang kedua."
- Manajer: "Paham. Apa yang kamu inginkan agar kamu merasa lebih percaya diri?"
- Tim: "Mungkin jika ada yang bisa saya ajak brainstorming sebentar saja."
- Manajer: "Tentu. Bagaimana saya bisa membantu?"
- Tim: "Bisakah Anda luangkan 10 menit untuk melihat pendekatan saya?" (Percakapan 15 menit. Tim belajar mengidentifikasi masalah, meminta bantuan spesifik, dan membangun kepercayaan diri.)
The Deep Dive Question
Setiap kali Anda memberikan solusi kepada tim Anda, apakah Anda sedang membangun jembatan untuk mereka lewati, atau Anda sedang membangun ketergantungan yang akan membuat Anda harus terus membangun jembatan selamanya?
Jembatan Aksi
Mengubah kebiasaan dari 'memberi tahu' menjadi 'bertanya' membutuhkan latihan yang disengaja. Memiliki pengingat visual dapat sangat membantu di awal.
Download 'Kartu Saku 7 Pertanyaan Coaching Esensial' yang bisa Anda cetak dan simpan di meja Anda.
Komentar